Jumat, 05 April 2019

KLASIFIKASI JEMBATAN



Secara umum tentang jembatan
Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.


Berdasarkan fungsinya, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Jembatan jalan raya (highway bridge)
2) Jembatan jalan kereta api (railway bridge)
3) Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge)


Berdasarkan lokasinya, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Jembatan di atas sungai atau danau
2) Jembatan di atas lembah
3) Jembatan di atas jalan yang ada (fly over)
4) Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert)
5) Jembatan di dermaga (jetty)

         Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
1) Jembatan kayu (log bridge)
2) Jembatan beton (concrete bridge)
3) Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)
4) Jembatan baja (steel bridge)
5) Jembatan komposit (compossite bridge)


Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
1) Jembatan plat (slab bridge)
2) Jembatan plat berongga (voided slab bridge)
3) Jembatan gelagar (girder bridge)
4) Jembatan rangka (truss bridge)
5) Jembatan pelengkung (arch bridge)
6) Jembatan gantung (suspension bridge)
7) Jembatan kabel (cable stayed bridge)
8) Jembatan cantilever (cantilever bridge)


Klasifikasi Jembatan menurut letak lantai jembatan :
1.     Jembatan Lantai Atas yaitu jembatan dimana posisi lantai jembatan (sebagai tempat lalu lintas kendaraan) terletak disisi atas struktur utama jembatan
2.     Jembatan Lantai Bawah yaitu jembatan dimana posisi lantai jembatan (sebagai tempat lalu lintas kendaraan) terletak disisi bawah struktur utama jembatan
3.     Jembatan Lantai Tengah yaitu jembatan dimana posisi lantai jembatan (sebagai tempat lalu lintas kendaraan) terletak disisi tengah struktur utama jembatan
4.     Jembatan Lantai Ganda yaitu jembatan dimana sisi atas dan sisi bawah dari jembatan digunakan untuk lalu lintas kendaraan

Pengelompokan Jembatan berdasarkan fungsinya:
a.     Jembatan jalan raya (highway bridge)
Jembatan yang direncanakan untuk memikul beban lalu lintas kendaraan baik kendaraan berat maupun ringan. Jembatan jalan raya ini menghubungkan antara jalan satu ke jalan lainnya.
b.     Jembatan penyeberangan (foot bridge)
Jembatan yang digunakan untuk penyeberangan jalan. Fungsi dari jembatan ini yaitu untuk memberikan ketertiban pada jalan yang dilewati jembatan penyeberangan tersebut dan memberikan keamanan serta mengurangi faktor kecelakaan bagi penyeberang jalan.
c.      Jembatan kereta api (railway bridge)
Jembatan yang dirancang khusus untuk dapat dilintasi kereta api. Perencanaan jembatan ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas jembatan, hingga beban yang diterima oleh jembatan disesuaikan dengan kereta api yang melewati jembatan tersebut.
d.     Jembatan darurat
Jembatan darurat adalah jembatan yang direncanakan dan dibuat untuk kepentingan darurat dan biasanya dibuat hanya sementara. Umumnya jembatan darurat dibuat pada saat pembuatan jembatan baru dimana jembatan lama harus dilakukan pembongkaran, dan jembatan darurat dapat dibongkar setelah jembatan baru dapat berfungsi.

Berdasarkan panjang bentangnya, jembatan dibagi menjadi:
1.      Jembatan dengan bentang panjang (lebih dari 125 m)
2.      Jembatan dengan bentang menengah (antara 40 m sampai 125 m)
3.      Jembatan dengan bentang pendek (kurang dari 40 m)
Kita ambil contoh dan gambaran dilingkup negara kita yaitu Indinesia
1.      Jembatan Bentang Panjang ( Lebih Dari 125 m )
Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia dan memiliki alur sungai terbanyak, Indonesia tentu memiliki puluhan ribu jembatan yang tersebar dari ujung sabang hingga merauke. Dari sekian banyak jembatan tersebut, ternyata ada beberapa yang memiliki bentang tengah mencapai ratusan meter. Lebarnya sungai-sungai di Indonesia terutama di Pulau Kalimantan, membuat Jembatan bentang panjang banyak dibutuhkan. Konstruksinya juga tidak main-main, sangat kompleks dan membutuhkan insinyur-insinyur handal, baik pada saat perencanaan, pelaksanaan, hingga pemeliharaannya. Tak ayal, jembatan-jembatan bentang panjang ini bisa menelan biaya ratusan milyar rupiah bahkan ada yang triliunan.

Berapa jumlah jembatan yang ada di seluruh Indonesia? Lebih dari 90.000 jembatan mas/mbak bro!. dari jumlah tersebut yang termasuk jembatan bentang panjang (>100 meter) hanya sekitar 0,5%, kok sedikit sekali? Ya jelas, Jembatan Bentang Panjang itu mahal dan khusus diperuntukkan bagi sungai-sungai yang lebar ataupun jurang-jurang yang dalam.
Kenapa Jembatan bentang panjang bisa mahal? Pertama perencanaannya harus matang, menyeluruh, dan sangat aman, harus dihitung kuat dari badai, gempa, goncangan batin, dan pahitnya kehidupan. Hais, mulai lagi nih, hehe. Kedua, pelaksanaannya juga dengan kebutuhan material yang sangat banyak, ya betonnya, ya besinya, ya aspalnya. Teknologinya juga rumit dan canggih. Pelaksanaannya harus teliti, dan hati-hati betul. Tidak boleh ada toleransi kesalahan. Bila ada keteledoran kecil bisa-bisa nyawa orang melayang. Ketiga, pemeliharaannya juga perlu intensif. Sayang dong udah buat mahal-mahal tapi gak dipelihara. Banyak kasus jembatan di Indonesia yang runtuh/ambruk gara-gara jarang dipelihara.

Di tulisan saya ini, yang dibahas JEMBATAN BENTANG PANJANG, bukan JEMBATAN PANJANG, beda loh? Kalo jembatan bentang panjang itu adalah panjang SATU bentang jembatan dari Abutmen ke abutmen, atau Pier ke Pier, sedangkan kalo jembatan panjang itu biasanya merujuk pada total panjang jembatan ditambah dengan jalan pendekat dan lain sebagainya. Mengapa yang dibahas jembatan bentang panjang? soalnya semakin panjang bentang yang diperlukan maka semakin rumit pula struktur yang digunakan.



Jembatan Akashi Kaikyo
sumber gambar: http://www.en.yokogaw a-bridge.co.jp

Di dunia saat ini (setahu saya, kalo ada yang lebih tolong koreksiannya, nuhun) jembatan bentang terpanjang dipegang oleh Akashi Kaikyo di Jepang dengan panjang bentang tengah mencapai 1991 meter bro! menggunakan konsrtuksi suspension bridge atau jembatan gantung. Kalo di Indonesia, saat ini jembatan bentang terpanjang baru sampai 434 meter, Jembatan apakah itu? Eits, baca dulu sampe selesai blog ini hehe.

Jembatan bentang panjang di Indonesia konstruksinya beragam dari mulai Jembatan balok kotak atau box girder, Jembatan pelengkung atau bahasa kerennya Arch Bridge, Jembatan Gantung atau Suspension Bridge, hingga Jembatan Kabel atau Cable Stayed Bridge. Keempat tipe konstuksi jembatan tersebut memungkinkan dibuatnya Jembatan dengan bentang lebih dari ratusan meter panjang. 

Gimana? Udah ada bayangan tentang jembatan-jembatan bentang panjang di Indonesia? Daripada kelamaan langsung aja saya sajikan beberapa Jembatan bentang panjang yang ada di Indonesia serta profil singkatnya.


1. Jembatan Sedayu Lawas
Tipe Jembatan : Concrete Arch Bridge
Panjang Bentang Tengah : 100 meter
Panjang Total : 150 meter
Lebar : 9 meter
Selesai dibangun tahun : 2010
Lokasi : Lamongan, Jawa Timur




Jembatan Sedayu Lawas berada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Jembatan ini menggunakan struktur Arch Bridge dengan material utama beton. Jembatan sedayu lawas merupakan jembatan duplikasi yang dibangun untuk membantu menopang beban lalu lintas dari jembatan lama yang memang sudah berumur.

2. Jembatan Talumolo II
Tipe Jembatan : Concrete Arc Bridge
Panjang Bentang Tengah : 100 meter
Panjang Total : 205 meter
Lebar : 9 meter
Selesai dibangun tahun : 2006
Lokasi : Gorontalo, Gorontalo

 


Satu dari lima jembatan bentang panjang yang ada di Pulau Sulawesi, namanya Jembatan Talumolo II. Letaknya di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Jembatan ini memakai struktur jembatan pelengkung beton, sama seperti Jembatan Sedayu Lawas.

3. Jembatan Tukad Bangkung
Tipe Jembatan : Concrete Box Girder
Panjang Bentang Tengah : 120 meter
Panjang Total : 360 meter
Lebar : 9,6 meter
Selesai dibangun tahun : 2006
Lokasi : Badung, Bali


Jembatan Tukad Bangkung berada di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Tingginya mencapai 71,14 meter, menjadikannya jembatan tertinggi di Indonesia. Jembatan ini bersistem balok kotak atau box girder dengan teknologi balanced cantilever. Jembatan ini memangkas jarak yang sebelumnya harus memutar sepanjang 6 kilometer.
4. Jembatan Ponulele
Tipe Jembatan : Steel Arc Bridge
Panjang Bentang Tengah : 125 meter
Panjang Total : 300 meter
Lebar : 9 meter
Selesai dibangun tahun : 2006
Lokasi : Palu, Sulawesi Tengah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinQ7q767_C6B9JNReukdE3suchIt10_kNSDrK8hx4M31ZsgatGYupZ9iaRt6_6IVY6wJaf552ElqndVl3SFc66x3S2ml4twVtX-TBVXk-8EGdzC3vNjbb5S8uk79r-FP0X7llOl7zDtlY/s400/Jembatan+Ponulele.jpg

Selain Talumolo II, ada lagi Jembatan bentang panjang di Pulau Sulewesi yakni Jembatan Palu IV atau lebih akrab disebut Jembatan Ponulele. Letaknya di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Jembatan ini berada di atas Teluk Talise. Berbeda dengan jembatan pelengkung sebelumnya, Jembatan Ponulele bersistem pelengkung dengan material utama baja.










5. Jembatan Siak III
Tipe Jembatan : Suspension Bridge
Panjang Bentang Tengah : 120 meter
Panjang Total : 520 meter
Lebar : 11 meter
Selesai dibangun tahun : 2011
Lokasi : Pekanbaru, Riau

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibSVDSBt5FIB09HT4H71N2YhVe0g5MPpFiK54yBoMPlOrgs_lVoiSUqUwwboxl5-la6D4xggYViyGAXceQ-tDI3-Wl6UqCvMPsO8mV7YFdA4akAqY6YL_6V8v8cmlf6XHFzFT8hwVIJ3Y/s400/Jembatan+Siak+III.jpg

Jembatan Siak III terletak di Kota Pekanbaru, Riau. Jembatan ini menggunakan struktur Suspension Bridge dibantu dengan pelengkung baja sebagai struktur utama. Meskipun baru diresmikan tahun 2011, ternyata ada indikasi kerusakan sehingga di tutup oleh pemerintah setempat. Sayang sekali ya, padahal jembatan ini indah sekali dan telah menghabiskan dana miliaran rupiah untuk pembangunannya.







6. Jembatan Soekarno
Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridge
Panjang Bentang Tengah : 120 x 2 meter
Panjang Total : 1.127 meter
Lebar : 17 meter
Selesai dibangun tahun : 2015
Lokasi : Manado, Sulawesi Utara

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZeBUOiPupxP31wm7ACp0noAo14hYoiDTDL4zIfaKJA6oKyp2xvfhFn-af-r-UpwajIfRE1yta3lESNchkGEEy0FKAvtW5kqNCbDEoMXScLGJHMuzrfWqbxmDE-z8Q5bt3UuTl3l3IN3Y/s400/Jembatan+Soekarno.JPG

Nah ini nih yang pernah saya bahas di tulisan sebelumnya tentang jalan-jalan di Kota Manado, yakni Jembatan Soekarno.  Jembatan ini melintasi muara sungai Tondano sepanjang 120 meter. Strukturnya menggunakan konstruksi Cable Stayed. Tentunya bukan kabel sembarang kabel, tapi kabel baja prategang. Diresmikan tahun 2015 oleh? Hayo tebak siapa? Haha, betul Ibu Puan Maharani selaku Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia.

7. Jembatan Bojonegoro
Tipe Jembatan : Steel Arc Bridge
Panjang Bentang Tengah : 128 meter
Panjang Total : 128 meter
Lebar : 9 meter
Selesai dibangun tahun : 2007
Lokasi :   Bojonegoro, Jawa Timur

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDx4ODeZByh-R4vkWFWOjzOcD97Daks9Ya-6a5Y_CSgjRM2rlNTRZrZ_b_jwNE1CdGX0LC_WLbwqTYAfCbbww4Lre811mca6vRCaHYk8DCT2SFSdUt2dSQQyN4oghM2F65pJIIpgcjfSw/s400/Jembatan+Bojonegoro.jpg

Di Jawa Timur, tepatnya kota Bojonegoro ada jembatan keren selanjutnya, namanya Jembatan Bojonegoro. Jembatan ini selesai dibangun pada tahun 2007 silam dengan menggunakan struktur Pelengkung baja.

8. Jembatan KH Noer Ali
Tipe Jembatan : Concrete Box Girder
Panjang Bentang Tengah : 130 meter
Panjang Total : 1.000 meter
Lebar : 22 meter
Selesai dibangun tahun : 2013
Lokasi :   Bekasi, Jawa Barat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVYEU6h5fUU18e8WFLFmBS1BtpMxegNB1qKybHUqCsSmD_lgP2bYKhR6N7ZRdwB9gwcXLSXC8cOr6JUMgVge3DYAaHT5fW3UpQIKl5S1AkIKn2wA4nq9U05dIjRkIEtRKbEG_r5bi-55s/s400/Jembatan+Summarecon.jpg

Akhirnya Bekasi punya Jembatan kece, hehe. Dinamakan sebagai Jembatan KH. Noer Ali sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan zaman kemerdekaan asal bekasi yang bernama KH. Noer Ali. Jembatan ini lebih dikenal dengan jembatan Summarecon, karena memang menjadi penghubung ke lokasi perumahan Summarecon Bekasi. Mirip dengan Jembatan Tukad Bangkung di Bali, Jembatan ini juga menggunakan struktur concrete Box Girder dengan teknologi balanced cantilever. Jembatan KH. Noer Ali ramai dikunjungi terutama saat car free day, banyak warga bekasi tumpah ruah di jembatan ini.

Jembatan K.H. Noer Ali atau Summarecon ini juga sering menjadi bintang iklan mobil dan motor yang sering muncul di tivi, gak percaya? cek saja sendiri, hehe.

9. Jembatan Raja Mandala
Tipe Jembatan : Concrete Box Girder
Panjang Bentang Tengah : 132 meter
Panjang Total : 222 meter
Lebar : 9 meter
Selesai dibangun tahun : 1979
Lokasi :   Cianjur, Jawa Barat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUyMRdTO47unhLEs46pKOfn5pA942oB-Q4hULWDQ_VsFzFtX48_QXS4ebVTFzhQ9_qjGhrdXBadW5WxE2VORIqiwxblElpSkfiFB0V19yug4t5S5IUYNvEmoMhrbh8mkhN6qYHhk4DqUo/s400/Jembatan+Raja+Mandala.jpg

Jembatan Raja Mandala letaknya di kota Cianjur, Jawa Barat. Meskipun sudah berumur, namun jembatan ini masih terlihat kokoh dan megah. Mengandalkan struktur concrete box girder membuat jembatan ini sanggup memikul bentah tengah sepanjang 132 meter.


10. Jembatan Rumbai Jaya
Tipe Jembatan : Steel Arch Bridge
Panjang Bentang Tengah : 150 meter
Panjang Total : 780 meter
Lebar : 7 meter
Selesai dibangun tahun : 2003
Lokasi :   Indragiri Hilir, Riau

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7jCCnAHQGIqkFukLxS9zltiiUYrDKU2vfwKTP-KoTdMQN2Y1xoBknzM-teLg1MBiOl59h2C295WGZhNR4cZr3nW2Gv7fgo9wqiMMgQejJ_YzVSyeHz0q-5zm1NMXtPcoImJvTzFP4J38/s400/Jembatan+Rumbai+Jaya.jpg

Selain di pulau Jawa, pulau Sumatera juga menyimpan banyak jembatan bentang panjang, salah satunya Jembatan Rumbai Jaya yang berada di Kabupaten Indragiri, provinsi Riau. Dari kota Pekanbaru berjarak 7 jam perjalanan darat untuk mencapai kabupatern Indragiri. Dengan struktur pelengkung baja berwarna kuning, menjadikan jembatan ini manis untuk dipandang.

11. Jembatan Kahayan
Tipe Jembatan : Steel Arch Bridge
Panjang Bentang Tengah : 150 meter
Panjang Total : 640 meter
Lebar : 9 meter
Selesai dibangun tahun : 2001
Lokasi :   Palangkaraya, Kalimantan Tengah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvUH-okFK2Fyx5VkNMSd5yJvZgj-KL5sAtN_ALfK_4e4KRwXOjNSBZO3jEhFp1TNg6e8qwRQWDd5WAdmpj5mu7Be2TVIq54qK3C1zseksNMB1Vrw7P0tYsSsDO-dQLFBolk9Z54Ht4854/s400/Jembatan+Kahayan.jpg

Mau tahu gudangnya jembatan bentang panjang ada di Provinsi mana? Tepat sekali, Pulau Kalimantan. Sungai-sungainya yang lebar, menjadi tuntutan untuk dibangunnya jembatan yang lebar pula. Tak terkecuali sungai Kahayan yang terletak di kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Guna memudahkan transportasi masyarakat kota Palangkaraya, dibangunlah Jembatan Kahayan yang selesai pada tahun 2001. Jembatan ini ditopang dengan struktur pelengkung baja berwarna oranye yang terlihat gagah dan kokoh.

1
2. Jembatan Merah Putih
Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridge
Panjang Bentang Tengah : 150 meter
Panjang Total : 1140 meter
Lebar : 22,5 meter
Selesai dibangun tahun : 2016
Lokasi : Ambon, Maluku

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglhNG88jdDlsxPyVu3xwjZXt4G4biGJdYikZVpSgHZAZLGl_13HzKSsFDBSOR1vAYZEVU0ufWgcKD4O4FnBk52UYoYJf9hVzeMP8oJyhqhwpU2SAt5QFDr0NSOyfzeHk7t-G8IADxdjvg/s400/Jembatan+Merah+Putih.jpg

Indonesia bagian timur akhirnya punya Jembatan berteknologi Cable Stayed dengan panjang bentang tengah 150 meter, yakni Jembatan Merah Putih. Jembatan yang terletak di kota Ambon, provinsi Maluku ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan April 2016 silam. Jembatan ini melintasi Teluk Dalam Pulau Ambon, yang menghubungkan Desa Poka dengan Desa Galala. Dengan adanya jembatan ini, jarak tempuh Bandara Pattimura dengan pusat kota Ambon semakin berkurang.

1
3. Jembatan Barelang II
Tipe Jembatan : Concrete Box Girder
Panjang Bentang Tengah : 160 meter
Panjang Total : 420 meter
Lebar : 18 meter
Selesai dibangun tahun : 1999
Lokasi : Batam, Kepulauan Riau

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1AXeoPIeK2V-UCmNMyOxhQT5t2ilWR64NroHk8eCFOdIYag7uLMy62snYibuG5iDAVfG_ic5QBRFM3JHRCxlxT7KUb9jrdDVB2vYkkulCUj5oLEJGFXTMnELQszCyJKiw2aH8s3s9B_o/s400/Jembatan+Barelang+II.jpg

Jembatan Barelang II merupakan satu jalur dengan Jembatan Barelang yang terkenal kemegahannya itu. Meskipun menggunakan teknologi Concrete Box Girder, namun Jembatan ini tak bisa dianggap sebelah mata karena panjang bentang tengahnya mencapai 160 meter. Jembatan Barelang II juga sering disebut Jembatan Narasinga yang menghubungkan Pulau Tonton dengan Pulau Nipah.

1
4. Jembatan Pasupati
Tipe Jembatan : Cable Stayed Bridge
Panjang Bentang Tengah : 161 meter
Panjang Total : 2.147 meter
Lebar : 30 meter
Selesai dibangun tahun : 2005
Lokasi : Bandung, Jawa Barat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT22D-Qdmiz1AXPY46kj9ccY33lz1yVkoMl-GResjBLPd3Cc-6hdfW0hC3NkAH50crfFIq1R90JQcMSnhGvKFjNVgS6DHD5IONtksBKxMWbYTXprSj1FZPOVW6t8XQjCG-QbCggX0HAiY/s400/Jembatan+Pasupati.jpg

Bagi warga kota Bandung, provinsi Jawa Barat, mestinya mendengar Jembatan Pasupati tentu tidak asing lagi. Jembatan Pasupati ini sangat unik, bila pada jembatan bentang panjang, khususnya berteknologi cable stayed, fungsinya adalah untuk melewati sungai atau selat, tapi jembatan Pasupati berbeda. Jembatan ini melayang sejajar diatas Jalan seolah membelah pemukiman penduduk. Secara historis ternyata Jembatan Pasupati telah dirancang masterplannya oleh arsitek zaman Belanda. Dengan paduan lampu sorot pada malam hari nan indah, Jembatan Pasupati menjelma bagai perahu layar yang berada di tengah kota Bandung.

1
5. Jembatan Perawang
Tipe Jembatan : Concrete Box Girder
Panjang Bentang Tengah : 180 meter
Panjang Total : 1.473 meter
Lebar : 12,7 meter
Selesai dibangun tahun : 2008
Lokasi : Siak, Riau

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHYFhk3kVkXwqXqyhWbQ-MBoxLyO35jAo11dyNffbnsqaLNTQut7qvDFGCrWgLIGQKNdVxatzAEnnjl6zzQVJF1fAyN7LQcMj4dKbWSxJHxntD2WacX8P4vCr09vGLZsZ8uEF0DDwGvLk/s400/Jembatan+Perawang.jpg

Jembatan ini sebenarnya adalah Jembatan Maredan, namun warga sekitar menamakan sesuai nama daerahnya yakni perawang. Jembatan ini adalah jembatan berteknologi Concrete Box Girder terpanjang di Indonesia, dengan panjang bentang tengah mencapai 180 meter. Jembatan yang terletak di antara Kabupaten Siak dengan Perawang, Provinsi Riau ini selesai dibangun pada tahun 2008 silam.

Yap, kita di akhir Part1 tulisan saya tentang Jembatan bentang panjang di Indonesia dari urutan 30 sampai 16. Penjelasan ke- 15 Jembatan bentang panjang di atas belom menceritakan bentang panjang diatas 200 meter, Kalau penasaran dengan Jembatan bentang panjang selanjutnya bisa dibaca
di sini.

2.      Jembatan Dengan Bentang Menengah ( Antara 40 M Sampai 125 M)

1.      Jembatan pasangan batu dan batu bata

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj20A2DwWJJ-0RG3qlqG2lhvTLSDqpn2VqLgvjBPKffznHYy8jebLAXCTOuhfPTSMBdqChUnD3VM1SoJvymDyCKECbyoDLNJEVA4XKjF6TTI8TNFG1yzqZI9xAV9Z8x3hXGbr-xN4V6bIA/s400/batu.jpg

Jembatan pasangan batu dan bata merupakan jembatan yang konstruksi utamanya terbuat dari batu dan bata. Untuk membuat jembatan dengan  batu dan bata umumnya konstruksi jembatan harus dibuat melengkung. Seiring perkembangan zaman jembatan ini sudah tidak digunakan lagi.
2.      Jembatan komposit

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3PGau95Wddfd2gq0mwDl_2ezKFkxn86DsGIFqad2EOJXz2Qo6JWSk-Kqc-dsmMtwqxtWrKwGhQGt7tU59jG11LxpP9cVIi6Q80-ow9UEH66g4MEof2_ERidITozRy3k31CHT_yPDbblk/s400/komposit.jpg
Jembatan komposit merupakan perpaduan antara dua bahan yang sama atau berbeda dengan memanfaatkan sifat menguntungkan dari masing – masing bahan tersebut, sehingga kombinasinya akan menghasilkan elemen struktur yang lebih efisien.
3.      Stressed Ribbon Bridge

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWU5KUbltFoDQjnbfhkKz_hL060GTGWoitCn7puB6YmHRlFzb2mMjceaK-kcofzvVr1Ln-RY55FfjqyRRNKpFpr9ivYoSmvUStqWbppT-QkAaRyzpGRAwnA9sMbBho0XQNzNizCVEMT80/s400/stress.jpg
Struktur dari jembatan ini mirip dengan Jembatan Gantung Sederhana. Kabel sebagai unsur struktur penahan ditanam di Dek. Dek/ lantai jembatan tersebut membentuk huruf “U” pada bentang antar tumpuannya. Ini terbentuk karena Kabel/pita dikenai kompresi, dengan begitu jembatan ini menjadi kaku dan tidak bergoyang atau memantul. Jembatan ini dibuat dengan memperkuat beton dengan diberi kabel tegangan baja. Ini adalah salah satu jenis jembatan suspensi terkuat dan juga bisa digunakan untuk lalu lintas kendaraan.
4.      Jembatan Kerangka (Truss Bridge)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCapHIl_e-wkYkGBDQdchxczn6G_NxqAd0ka0x8rzdsIwzJdhzJoSjzAfu_booBcjqrBVYDzVY7Dk0uHRp4JzFxPF6Jr-Jl2sniWi2HET32shMyv3Gaymf8Nqw2MH2Onpj4RfrtU1Mv8o/s400/truss.jpg
Jembatan kerangka adalah salah satu jenis tertua dari struktur jembatan modern. Jembatan kerangka dibuat dengan menyusun tiang-tiang jembatan membentuk kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat struktur jembatan tersebut. Kelebihan sebuah jembatan kerangka dibandingkan dengan jenis jembatan lainnya adalah biaya pembuatannya yang lebih ekonomis karena penggunaan bahan yang lebih efisien. Selain itu, jembatan kerangka dapat menahan beban yang lebih berat untuk jarak yang lebih jauh dengan menggunakan elemen yang lebih pendek daripada jembatan alang. Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasar berupa segitiga. Elemen rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya sehingga setiap batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja.
3.      Jembatan Dengan Bentang Pendek ( Kurang Dari 40 M )
1.      Jembatan girder/jembatan prategang

Abutment dan Pier

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBQmse-PC1cBAkU0yM_QbEDW_amBRaOu8EVSTvP2cD2PY3zH1fZKPw4oaE8C5WSv-5YnRiHM8Q1wTma8sK2h09T4kbp3ON45LZsBQ1NR9-7qf0CjcYdIq25NefZZYTwk-KYZ8POqUJOqM/s350/PIER2.jpg

Jembatan jenis ini biasnya banyak digunakan untuk jembatan yang bentangnya tidak terlalu panjang, namun bisa juga sampai bentangan 40 m lebih karena menggunakan beton yang sudah dicetak dengan ketentuan panjang yang telah ditentukan, oleh sebab itu panjang jembatan bisa disesuaikan dengan penyambungan pada tiap-tiap abutmen yang direncanakan. Jenis jembatan ini banyak digunakan disekitar daerah saya ( Lombok ) karena kekuatannya lebih tinggi dari jembatan beton bertulang pada umumnya.
https://ceritaengineer.com/wp-content/uploads/2017/10/42-1.jpg
Pengertian beton prategang menurut beberapa peraturan adalah sebagai berikut:
a. Menurut PBI – 1971
Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangan-tegangan intern dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga tegangan-tegangan akibat beton- beton dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang diinginkan.
b. Menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1998
Beton prategang adalah beton bertulang yang dimana telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian beban yang bekerja.
c. Menurut ACI
Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.
https://ceritaengineer.com/wp-content/uploads/2017/10/1-5-300x240.png
Perilaku Struktur, Beton akan retak jika ada


beban https://ceritaengineer.com/wp-content/uploads/2017/10/2-4-300x200.png
Perilaku Struktur Beton Bertulang,

Keretakan tarik ditanggung oleh tulangan
Struktur balok prategang merupakan struktur beton dimana balok diusahakan tidak mengalami tegangan tarik dengan cara memberikan kabel prategang yang merupakan baja mutu tinggi dan digabungkan dengan beton mutu tinggi. Dengan cara menarik kabel prategang dan diangkurkan ke beton maka baja yang semula tertarik setelah diangkurkan ke beton tarikan tersebut akan dilimpahkan ke beton sehingga beton akan tertekan. Dengan demikian beton yang semula getas akan mampu memikul tegangan tarik sehingga lahirlah konsep bahwa pada beton prategang tidak ada tegangan tarik.

https://ceritaengineer.com/wp-content/uploads/2017/10/4-4-225x300.png
Konsep Balok Prategang


 https://ceritaengineer.com/wp-content/uploads/2017/10/3-4-300x188.png
Perilaku Struktur Balok Prategang

Dengan konsep ini dimensi Balok bisa menjadi lebih kecil walaupun dengan bentangan balok yang cukup panjang.
Sistem pra-tegang yang akan digunakan harus dipilih dengan memenuhi semua peraturan yang dipakai di Indonesia. Pada umumnya tidak terdapat perubahan pada posisi sentroid gaya pra-tegang total sepanjang elemen dan pada besar gaya pra-tegang efektif akhir sebagaimana yang direncanakan.
Tidak seperti beton konvensional, beton prategang mengalami beberapa tahap pembebanan. Pada setiap tahap pembebanan harus dilakukan pengecekan atas kondisi serat tekan dan serat tarik dari setiap penampang. Pada tahap tersebut berlaku tegangan ijin yang berbeda-beda sesuai kondisi beton dan tendon. Ada dua tahap pembebanan pada beton prategang, yaitu transfer dan service.
1.      Tahap transfer adalah tahap pada saat beton sudah mulai mengering dan dilakukan penarikan kabel prategang. Pada saat ini biasanya yang bekerja hanya beban mati struktur, yaitu berat sendiri struktur ditambah beban pekerja dan alat. Pada saat ini beban hidup belum bekerja sehingga momen yang bekerja adalah minimum, sementara gaya yang bekerja adalah maksimum karena belum ada kehilangan gaya prategang.
2.      Kondisi service (servis) adalah kondisi pada saat beton prategang digunakan sebagai komponen struktur. Kondisi ini dicapai setelah semua kehilangan gaya prategang dipertimbangkan. Pada saat ini beban luar pada kondisi yang maksimum sedangkan gaya pratekan mendekati harga minimum.
Beton Prategang ( Prestressed concrete ) mempunyai beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan beton konvensional biasa, antara lain:
Kelebihan dari segi teknis :
·         Terhindarnya retak terbuka didaerah tarik, sehingga beton prategang akan lebih tahan terhadap korosi.
·         Kedap air, bagus digunakan untuk proyek yang dekat dengan perairan.
·         Karena terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum beban rencana bekerja, maka lendutan akhir setelah beban rencana bekerja, akan lebih kecil dari pada beton bertulang biasa.
·         Efisien karena dimensi penampang struktur akan lebih kecil atau langsing, sebab seluruh luas penampang dipergunakan secara efektif.
·         Jumlah penggunaan baja jauh lebih sedikit dari pada jumlah berat besi penulangan pada konstruksi beton konvensional biasa.
·         Ketahanan terhadap geser dan ketahanan terhadap puntirnya meningkat.
kelebihan dari segi teknis ini akan mempengaruhi biaya untuk memproduksi beton prategang itu sendiri, dan dari segi ekonomis beton prategang juga memiliki beberapa kelebihan antara lain :
·         Volume beton yang digunakan untuk produksi beton prategang lebih sedikit
·         Jumlah baja/besi yang digunakan untuk produksi beton prategang sedikit.
·         Beton prategang akan lebih menguntungkan jika dibuat dalam jumlah besar
·         beton prategang hampir tidak memerlukan biaya pemeliharan, lebih tahan lama karena, dapat membuat balok dengan bentang yang lebih panjang.
Dengan menggunakan beton prategang bisa menghemat waktu pelaksanaan konstruksi.




JENIS-JENIS STRUKTUR BETON PRATEGANG
1. Menurut waktu penarikan baja prategang:
Pra Penarikan (Pre Tension)
https://ceritaengineer.com/wp-content/uploads/2017/10/5-3-300x221.png
Pre stressing dilakukan terlebih dahulu baru dilakukan pengecoran
Penarikan Purna (Post Tension)
https://ceritaengineer.com/wp-content/uploads/2017/10/6-3-300x225.png
Stressing dilakukan setelah pengecoran







1.      Jembatan Kerangka (Truss Bridge)


Jembatan kerangka adalah salah satu jenis tertua dari struktur jembatan modern. Jembatan kerangka dibuat dengan menyusun tiang-tiang jembatan membentuk kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat struktur jembatan tersebut. Kelebihan sebuah jembatan kerangka dibandingkan dengan jenis jembatan lainnya adalah biaya pembuatannya yang lebih ekonomis karena penggunaan bahan yang lebih efisien. Selain itu, jembatan kerangka dapat menahan beban yang lebih berat untuk jarak yang lebih jauh dengan menggunakan elemen yang lebih pendek daripada jembatan alang. Jembatan rangka umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasar berupa segitiga. Elemen rangka dianggap bersendi pada kedua ujungnya sehingga setiap batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja.
Struktur jembatan rangka batang ditunjukkan pada Gambar 9.25. yang menunjukkan jembatan dengan geladak yang berada pada level terendah dari penghubung antar bagiannya. Slab menahan beban hidup didukung oleh sistem balok lantai dan balok silang. Beban disalurkan ke rangka batang utama pada titik sambungan pada setiap sisi jembatan, hingga pada sistem lantai dan akhirnya pada penahan. Penguat lateral, yang juga berbentuk rangka batang, mengkaitkan bagian atas dan bawah penghubung untuk menahan kekuatan horisontal seperti angin dan beban gempa seperti momen torsi/puntir. Rangka portal pada pintu masuk merupakan transisi kekuatan horisontal dari bagian atas ke bagian substruktur.

Jembatan rangka batang dapat mengambil bentuk geladak jembatan yang melintasi jembatan. Pada contoh ini, slab beton menjulang ke atas, dan pengikat/penahan goyangan diletakkan di antara elemen vertikal dari dua rangka utama untuk menahan stabilitas lateral.

Rangka baja terdiri atas bagian atas dan bagian rendah yang dihubungkan oleh elemen diagonal dan vertikal (elemen web). Rangka tersebut akan bertindak sesuai dengan gaya balok di atas dan bawah rangkaian seperti sayap dan pengikat diagonal akan bertindak yang sama sebagai plat web. Rangkaian terutama akan menahan momen tekuk sedangkan elemen web akan menahan gaya geser. Rangka batang merupakan rangkaian batang-batang, juga bukan merupakan plat atau lembaran, sehingga merupakan alternatif termudah untuk didirikan di lokasi dan sering digunakan untuk jembatan yang panjang
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJatqRLaj4h2D8Uxjuor1kQjoDDo9z_tzKXitHAz51UC7EHmwdS8CPel2Mmsa827Zr0izOGkGp43i5noXuwnCRUxh4ryOcOtPRjqacLgO8KuOXJpWW0Kk0b5fpNK-4Fj_2G36pkVYSN4s/s400/28.JPG
Gambar 9.25. Jembatan rangka batang (truss)
Sumber: Chen & Duan, 2000

Jenis Rangka Batang 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiB_qZXTjnWAkE-XjcSZRDiy0f-Rzl-P9WAv819ALmCb_JXZzf37eKHme4zfSfXeSyI6AAiCQUWTzYs0BhLD5nbjw2xNurv9pAHRECwmavQgK6Z4tG8wMSL0DXzijv1Sceu1MwtRumxCI/s640/29.JPG
Gambar 9.26. Berbagai tipe rangka batang/truss:
(a) Warren truss (dengan batang atas rangka lurus);
 (b) Warren truss (dengan batang atas rangka lengkung);
(c) Warren truss dengan batang vertikal;
(d) Prutt truss;
(e) Howe truss; and (f) K-truss


Pada gambar 9.26. ditunjukkan beberapa tipe rangka batang. Warren
truss merupakan tipe yang paling umum dan rangka tersebut terbentuk dari
segitiga samakaki yang dapat menahan gaya tekan dan gaya tarik. Elemen
web Pratt truss berupa elemen vertikal dan diagonal. Elemen diagonal
mengarah ke pusat dan hanya untuk menahan gaya tarik. Pratt truss sesuai
untuk jembatan baja karena kemampuan menahan gaya tariknya sangat
efektif. Elemen vertikal Pratt truss mendapat gaya tekan. Howe truss hampir
sama dengan Pratt hanya elemen diagonalnya mengarah ke bagian akhir,
menahan gaya tekan axial, dan elemen vertikal menahan gaya tarik.
Jembatan kayu sering menggunakan Howe truss karena pada sambungan
diagonal kayu lebih banyak mendapat gaya tekan. Dinamakan K-truss
karena elemen web yang berbentuk ”K” paling ekonomis pada jembatan
besar karena panjang elemen yang pendek akan mengurangi resiko tekuk.

Analisa struktural dan tekanan sekunderTruss adalah sebuah bentuk struktur batang, secara teoritis dihubungkan dengan engsel membentuk segitiga yang stabil. Rangka batang terbentuk dari unit berbentuk segitiga agar stabil. Elemen-elemen diasumsikan hanya untuk menahan regangan atau gaya tekan axial. Secara statika rangka batang dapat dianalisa hanya dengan menggunakan persamaan keseimbangan. Jika kurang dari stabilitas yang disyaratkan, maka tidak dapat ditentukan hanya dengan persamaan keseimbangan saja. Ketidaksesuaian penempatan harus diperhatikan. Ketidaktetapan interna maupun eksternal rangka batang sebaiknya diselesaikan dengan menggunakan perangkat lunak/program komputer.
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj04rVTqh5AYD4twgoZxC0lBCcsatghtlbeV1AS7x1DccWMSTfGYDTfL2Mpe9pGMQ0btUYVAlguqXV1X70_2F8FC7gWZMnGRHXeOEW2ikkBt_Y3zSXBClwkk4TXjbuP5HtEtwyQOznp64/s400/30.JPG
Gambar 9.27. Titik sambung rangka batang


Dalam prakteknya, elemen-elemen truss dihubungkan ke plat sambung dengan menggunakan baut berkemampuan tinggi (lihat gambar 9.27), bukan engsel rotation-free, sederhana karena lebih mudah di rangkai. Kondisi ’jepit’ seperti teori tidak terlihat pada bidang tersebut. Ketidaksesuaian tersebut menyebabkan tegangan sekunder (tegangan tekung) pada elemen-elemen tersebut. Tegangan sekunder didapatkan dengan analisa struktural rangka kaku dan biasanya kurang dari 20% tegangan utama axial. Jika elemen rangka batang sudah direncanakan dengan baik, angka kelangsingan batang cukup besar dan tidak ada tekuk, maka tegangan sekunder dapat diabaikan.


2.      Jembatan Beton Bertulang


Jembatan beton bertulang adalah jenis jembatan dengan komposisi beton dan dengn tulangan baja tulangan. Dengan demikian jenis jembatan ini bisa dibilang cukup kuat dengan dibangunnya jembatan dengan bentangan tidak terlalu panjang. Jembatan seperti ini dibangun untuk pejalan kaki, jalur kendaraan dengan bobot yang tidak terlalau besar, seperti di pedesaan. Sedangkan di perkotaan pemilihan pembangunan jembatan beton dengan karasteristik dari sungai tersebut, apabila karasteristik sungai tidak terlalu panjang  bertulang dipilih sebagai penghubungnya. Karena banyak kendaraan yang berat berlalu lalang diarea tersebut.

Sumber gambar:
http://bersapedaha n.wordpress.com
http://datajembata n.com
http://fotografe r.net
http://hinawan-photograph s.deviantart.com
http://id.wikipedi a.org
http://indoholidaytourguid e.com
http://kakawananlawa s.blogspot.co.id/
http://katton z.blogspot.co.id/
http://lkpsaraswat i.com
http://print.kompa s.com
http://univbata m.ac.id
http://valinakhiarinnis a.tumblr.com
http://waskit a.co.id






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KARAKTERISTIK DAN DATA PESAWAT UDARA